Tuesday, February 19, 2019

Bedah Buku Menemani Minoritas Pusdik HAM Uhamka



KH Husein Muhammad

Acara bedah buku "Menemani Minoritas", karya Dr. A. Najib Burhani, hari ini, 14.02.19 di UHAMKA, Ciracas, kp. Rambutan, Jakarta Timur, usai sudah. Kata "Minoritas" diperdebatkan maknanya. Kata itu interpretable. Ia tidak selalu berarti sedikit atau kecil secara nominal, tetapi juga bisa berarti mereka yang tersubordinasi dan termarjinalisasi secara sosial, tereduksi dan terdiskriminasi secara hukum. Ada yang memaknai kau minoritas sbg kaum "Mustadh'afin" atau "Mazhlumin".

Maka saat tiba giliran saya bicara, saya mengatakan : "Menemani Minoritas merupakan misi Profetik". Al-Qur'an menyatakan : "Aku turunkan kepadamu alquran agar kamu amembebaskan manusia dari kegelapan menuju Cahaya". Kegelapan adalah kebodohan dan kezaliman. Cahaya adalah ilmu pengetahuan dan keadilan. "Menemani Minoritas adalah menemani mereka yang hatinya luka". Saat orang2 Nasrani Najran pulang dari acara diskusi dgn Nabi di masjid Nabawi, salah seorang di antara mereka bertanya: "Jika aku ingin bertemu lagi di mana aku menemuimu?". Nabi menjawab : "Carilah aku di tengah-tengah mereka yang hatinya luka". Selanjutnya saya katakan : "kita perlu meredefinisi "Kafir'. 

Ini kata krusial dlm isu2 keagamaan. Ia harus dikembalikan pd makna genuinnya. Yakni orang yang mengingkari/menolak kebenaran dan keadilan. Jadi ia bukan lagi bermakna suatu identitas komunitas suatu agama selain komunitas agamaku. Saya mengutip Asghar Ali Engeneer, intelektual dan aktivis India : "Kata “Kafir” tidak hanya bermakna ketidakpercayaan religius, tetapi secara tidak langsung juga menyatakan penentangan thdp masyarakat yg adil dan egaliter serta bebas dari segala bentuk eksploitasi dan penindasan". Lalu saya menyampaikan juga : "kita perlu mengembangkan "Nalar keagamaan Moderat". Yakni nalar keagamaan yg menghargai pilihan keyakinan dan jalan hidup orang lain, menolak ekstrimisme, absolutisme dan kekerasan atas nama apapun. 

Terakhir saya menyampaikan kritik : "Sayang sekali, buku ini tidak membicarakan isu-isu perempuan. Pdhl perempuan masih terdiskriminasi, termarginasi dan mengalami kekerasan di ruang domestik d publik. Msh nyk pandangan  keagamaan yg tidak adil thdp perempuan. Struktur sosial Patriarkhis cukup kokoh.

https://deskgram.net/p/1979036776195848188_2339667063


Dokumen Abu Dhabi