Buku
berjudul Menemani Minoritas ini bukan saja berisi uraian ilmiah ihwal
pentingnya menumbuhkan dialog dan toleransi terhadap minoritas, melainkan pula
berisi suatu keberpihakan dan keterlibatan dalam membela yang lemah—sesuatu
yang kerap diabaikan kelompok yang menyebut diri sebagai kaum intelektual.
Ahmad Najib Burhani, pengarang karya ini, adalah sosok intelektual yang telah
menunjukkan keberanian memasuki wilayah yang seringkali dihindari oleh para
peneliti yang ingin bermain aman: membela hak-hak minoritas dan kaum lemah.
Lebih
dari itu, pengarang berani menyimpulkan bahwa “mayoritas” itu sendiri
seringkali patut dicurigai sebagai gerakan minoritas untuk menindas, lantaran
dalam kenyataannya homogenitas itu hanyalah mitos. Bahkan, kelompok yang menyebut
diri sebagai mayoritas itu sebenarnya tak lebih dari sekelompok minoritas yang
gemar kekerasan dan gagap berinteraksi dengan pihak lain dengan cara-cara
beradab dan terhormat.
Dengan
bersikap demikian, pengarang buku ini telah memberikan harapan akan munculnya
kembali generasi intelektual Islam yang bukan saja pandai menulis dan berbicara
tapi juga berani melakukan perbaikan dan melawan ketidakadilan. Apalagi saat
ketidakadilan itu hendak memakai kesucian Islam sebagai alat penindasan dan
pengendalian.
--Musa
Alkadzim
Wakil
Ketua Umum Ormas Islam Ahlul Bait Indonesia (ABI)
No comments:
Post a Comment